Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan agresif Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor ke berbagai negara bakal menggerus perekonomian dunia. Namun, ternyata bukan China rivalnya yang paling terpukul oleh aksi ini.
Serangan tarif terbaru Presiden Donald Trump mulai berlaku bahkan lebih kuat dari yang direncanakan. Tarif pada semua mitra dagang dinaikkan seperti perkiraan sebelumnya. Namun, yang paling mencolok adalah tarif tambahan terhadap China menjadi 145% dari 34% akibat aksi retaliasi yang meningkat.