Bisnis, JAKARTA – Terkadang, kemenangan telak dalam sebuah pertandingan diklaim oleh kandidat yang justru tidak dijagokan. Tak jarang juga pukulan paling menyakitkan dilayangkan oleh rival yang dipandang tidak terlalu perkasa.
Mungkin itulah yang menjelaskan mengapa banyak pihak terperangah ketika tiba-tiba Filipina mendulang pencapaian moncer selepas krisis ekonomi global 2008.