Bisnis.com, JAKARTA — Kejatuhan harga minyak sepanjang April akibat kelebihan pasokan dari OPEC+ dan terpaan tarif dagang dari Amerika Serikat mengancam pertumbuhan ekonomi baik di negara maju dan berkembang.
Harga minyak Brent telah tergelincir di bawah US$63 per barel, merosot lebih dari 15% pada bulan ini pada perdagangan Rabu (30/4/2025), seperti dikutip dari Bloomberg.