Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia berpotensi terus tergerus, mengingat kian banyaknya tantangan yang harus dihadapi salah satu komoditas andalan tersebut.
Belum selesai persoalan tarif timbal balik dari Amerika Serikat untuk Indonesia sebesar 32% yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 2 April lalu, kini industri kelapa sawit nasional dihadapkan pada kenaikan pungutan ekspor (PE) CPO dari 7,5% menjadi 10%.