Bisnis.com, JAKARTA — Lesunya industri otomotif domestik menjadi tantangan tersendiri bagi emiten komponen otomotif nasional. Ditambah lagi, risiko perang dagang global juga masih terus membayangi bisnis otomotif tahun ini.
Kendati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda sementara selama 90 hari atas tarif resiprokal ke 56 negara, termasuk Indonesia yang kena tarif 32%, China justru mengalami peningkatan tarif secara signifikan hingga 125%.