Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Nikel punya peluang besar meraih pertumbuhan laba dobel digit hingga 2026. Prospek ini terbuka seiring meningkatnya premi bijih nikel meski suplai berpotensi bertambah.
Harga bijih nikel terpantau meningkat dan biaya premi cenderung stabil mencapai US$24-US$25/wet metric ton (wmt) untuk nikel dengan grade di atas 1,7%. Meski demikian, pengumuman pemerintah tentang tambahan kuota produksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) berpotensi meningkatkan suplai pada semester II/2025.