Bisnis.com, JAKARTA — Krisis moneter atau krismon 1997–1998 yang menjalar menjadi krisis politik-sosial, memicu kerusuhan dan terutama menyasar warga keturunan etnis Tionghoa menjadi perhatian serius bagi pendiri Sinarmas Group, Eka Tjipta Widjaja.
Di tengah sengkarut keruntuhan ekonomi dan luka sosial yang diperparah oleh isu suku, agama dan ras, konglomerat yang semasa kecil bernama Oei Ek Tjong itu menyampaikan pesan persatuan kepada masyarakat Indonesia melalui sebuah opini yang dimuat oleh harian Bisnis Indonesia dalam edisi Selasa, 25 Agustus 1998.