Bisnis.com, JAKARTA — Perubahan perilaku belanja masyarakat di tengah disrupsi teknologi membuat jajaran mal-mal legendaris di Jakarta sepi pengunjung, terutama mal-mal yang dulunya mengusung konsep tematik, seperti pusat gawai dan elektronik.
Namun demikian, masih ada potensi pertumbuhan bisnis mal ke depan secara terbatas, baik dari sisi suplai hingga biaya sewa.