Bisnis.com, JAKARTA — Setelah badai krisis moneter 1997-1998 mulai mereda, pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mulai melakukan divestasi saham-saham Bank Take Over (BTO). Tak terkecuali Bank Niaga yang kini bernama PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), yang harus mengantre setelah divestasi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) usai.
Sebagai konteks, Bank Niaga masuk menjadi pasien BPPN pada Juli 1999 setelah dua pemodalnya gagal menyuntikkan dana segar. Sama seperti BTO lainnya di bawah BPPN, Bank Niaga kemudian direkapitalisasi untuk memperbaiki kondisinya.