Bisnis.com, JAKARTA — Pembatasan kapasitas produksi aluminium domestik di China berpotensi mendorong ekspansi agresif ke luar negeri, terutama ke Indonesia. Dengan cadangan bauksit terbesar keenam di dunia serta larangan ekspor bijih mentah, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat investasi smelter baru.
Produksi aluminium china diperkirakan telah menyentuh batas maksimal 45 juta ton pada tahun ini. Per Juli 2025, kapasitas terpasang sudah mencapai 45,7 juta ton, dengan tambahan 660.000 ton dijadwalkan masuk pada 2026. Kondisi ini membuat produsen China harus mencari ruang pertumbuhan di luar negeri.