Bisnis.com, JAKARTA — Upaya global untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan tampaknya menemukan ganjalan besar belakangan setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih. Kini, agenda energi Trump bagai gayung bersambut dengan raksasa minyak yang kontra kebijakan pro iklim.
Para CEO dari sejumlah produsen minyak dan gas terkemuka dunia memberikan dukungan penuh untuk ambisi energi Donald Trump, bahkan saat pasar keuangan merosot karena kekhawatiran yang lebih luas tentang agenda ekonominya.