Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara diproyeksi bakal melambat menghadapi tantangan tarif perdagangan Amerika Serikat yang ekstrem. Sejalan dengan itu, peran China masih masif untuk memperkecil guncangan ekonomi di kawasan ini.
Kawasan ini memang sudah lama memiliki hubungan erat dengan Beijing, tak hanya sebagai mitra dagang strategi, tetapi juga sebagai rumah dari sayap bisnis korporasi China.