Bisnis.com, JAKARTA — Investor mulai berhati-hati dengan pertaruhannya di saham batu bara seiring dengan tekanan berlapis dari berbagai sentimen negatif. Meski demikian, potensi kenaikan harga spot masih menjadi katalis jangka pendek bagi sektor ini, meski belum cukup kuat.
Rekomendasi analis untuk saham emiten batu bara didominasi oleh peringkat hold seiring dengan lemahnya harga dan ketidakpastian kebijakan, termasuk wacana terbaru pemerintah terkait bea keluar bagi eksportir batu bara. Di sisi lain, produksi domestik sepanjang lima bulan pertama 2025 juga menunjukkan penurunan yang sesuai prediksi, yakni mencapai 310,9 juta ton atau turun 8,5% secara tahunan (YoY).