Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja dua produsen semen terbesar, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mencatat hasil negatif pada awal tahun. Kondisi ini mengindikasikan tekanan berat dari stagnasi permintaan dan persaingan ketat di industri semen domestik.
Hingga kuartal I/2025, SMGR membukukan penurunan laba bersih hingga 90,98% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp42,58 miliar. Penurunan laba bersih holding BUMN semen itu sejalan dengan melemahnya performa pendapatan.